Advertorial

Dewan Harap Investor di Kaltim Beri Dampak Ekonomi Besar

KABARBORNEO.ID – PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) merupakan sebuah perusahaan yang digadang-gadang akan membangun smelter nikel di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Investasi proyek smelter nikel ini disebut sudah berizin dan memulai kegiatannya pada pertengahan tahun 2022 lalu di Bumi Etam. Menurut Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur Ely Hartati Rasyid, sudah sepatutnya sebuah daerah menghormati adanya investor yang mau berinvestasi di Kaltim.

“Kita benar-benar mempersiapkan Kaltim sebagai provinsi metropolitan karena ada banyak investasi asing disini, kita hormati itu,” ungkapnya, saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (4/2/2023).

Namun sebelum berkomentar seperti itu, Ely bersama komisi II dan IV DPRD Kaltim telah menyelidiki proses perizinan perusahaan tersebut. Menurutnya, walau PT KFI investasi dari pusat pihaknya telah mengetahui seluk-beluk perizinan perusahaan.

Komisi II sesuai tupoksinya, berharap investasi yang luar biasa tersebut mampu berimbas atau berdampak positif bagi masyarakat Samarinda, Sanga-sanga, Tenggarong maupun Kutai Kartanegara.

BACA JUGA :  Juara 1 Lomba Menyanyi Lagu Daerah di FTBI 2023, Asyila Agustina Raih Uang Pembinaan Rp 4 Juta

“Kita menginginkan tenaga kerjanya diserap dari lokal supaya bisa berdampak positif bagi masyarakat Samarinda, Sanga-sanga, Tenggarong, Kutai Kartanegara dan sekitarnya,” harapnya.

Mengingat, akan ada 10 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan smelter nikel ini. “Apalagi informasinya merekrut tenaga kerja 10 ribu orang. Harapannya, Kaltim bisa menjadi magnet. Semoga berdampak positif pada pembangunan, penghasilan dan pendapatan semakin meningkat,” tuturnya.

Maka dari itu lanjut Ely Hartati Rasyid, memang jangan sampai ada kesan warga Kaltim anti terhadap asing. Bumi Etam mesti terbuka, tapi dengan catatan mesti ada keterlibatan tenaga lokal dalam perusahaan tersebut.

“Jadi sidak ke sana beberapa waktu lalu sebagai bentuk perhatian dan kontrol pemerintah. Komisi II selalu menginginkan pendapatan Kaltim jelas, menggeliat dan bertambah terus. Maka, kita menyambut baik dan berharap perusahaan ini bisa meningkatkan ekonomi kita,” ujarnya. (ATW/ADV/DPRDKaltim)

Related Articles

Back to top button