Advertorial

Usul Jembatan Balikpapan – Penajam sebagai Antisipasi Kepadatan IKN, Pj Gubernur : ke PPU, Tidak Mesti Melalui Kapal Fery Lagi

KABARBORNEO.ID – Balikpapan sebagai kota penyanggah utama Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini dalam beberapa waktu kedepan diyakini akan semakin padat dan sibuk.

Akmal Malik selaku Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim mengatakan Kota Balikpapan harus segera dibenahi. Rabu, (15/11/2023)

“Sekarang sudah kelihatan tanda-tandanya. Hotel penuh semua, rental kendaraan full dan lalu lintas mulai padat. Otomatis akan terjadi lonjakan penduduk,” ungkap Akmal Malik pada saat Rapat Evaluasi Pelaksanaan Pemerintah Daerah Tahun 2023 di Balikpapan beberapa hari lalu.

Kondisi ini mengharuskan pemerintah segera membuka akses dan layanan ke arah Kabupaten Paser, Kota Samarinda serta daerah lainnya, sehingga mengurangi beban di Kota Balikpapan.

“Karena IKN tidak langsung jadi, kita ingin dorong Kabupaten Penajam Paser Utara segera membuka diri,” jelas Akmal.

Diantaranya akan dibangun kawasan-kawasan mandiri, seperti Maridan, Rico, Petung, Waru, Babulu dan kawasan lainnya.

Salah satu pemecah bottleneck Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) adalah transportasi. 

Selama ini masyarakat lebih banyak menggunakan fery penyeberangan di Kariangau, atau berputar melalui jalur km 38 Samboja menuju Sepaku hingga Petung.

BACA JUGA :  Terkait Pembangunan Infrastruktur Samarinda, Markaca Yakin Bisa Rampung Tepat Waktu

Menurut Akmal, salah satu solusinya harus dibangun jembatan yang menghubungkan Balikpapan dan Penajam. Otomatis arus barang dan orang akan semakin terbuka dengan hadirnya jembatan tersebut.

“Bagi saya membuat jembatan Balikpapan – Penajam tidak harus rumit. Minimal mulai sekarang kita suarakan dulu,” gagasnya.

Membuka akses dari Balikpapan ke daerah penyangga IKN lainnya sangat penting sebagai upaya mengantisipasi lonjakan atau ledakan penduduk di Kota Balikpapan khususnya.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini pun menegaskan dirinya tidak ingin IKN dibangun, tapi yang penuh justru Balikpapan. 

“Karena itu harus dibuka bottleneck-nya,” tegas Akmal.

Dia pun sudah menyampaikan gagasan ini kepada Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono.

“Ke PPU, tidak mesti melalui kapal fery lagi. Jalur ke Samarinda maupun daerah lainnya, aksesibilitas harus dibangun lebih layak serta representatif,” harapnya.

“Kalau dibuat jembatan menyambungkan Balikpapan dengan PPU, maka PPU akan tumbuh luar biasa,” tegasnya. (AVA/ADV/DISKOMINFOKALTIM)

Related Articles

Back to top button