Advertorial

Kaltim Optimis Turunkan Angka Stunting

Stunting Mencapai 21,6 Persen di Indonesia Tahun 2022

KABARBORNEO.ID – Data dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia tahun 2022 berhasil ditekan menjadi 21,6 persen dari 24,4 persen pada tahun 2021. Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang sangat kompleks dan membutuhkan upaya bersama dari semua pihak.

Untuk mengatasi hal tersebut, percepatan penurunan stunting memerlukan strategi dan metode baru yang lebih kolaboratif dan berkesinambungan mulai dari hulu hingga hilir. Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengungkapkan optimisme pada Pertemuan Tim Satgas Stunting dengan Pemangku Kebijakan dan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting TPPS Provinsi Kaltim di Hotel Mercure pada Kamis (13/4/23).

Meskipun angka stunting di Kalimantan Timur dari 22,8 persen menjadi 23,9 persen dan naik 1,1 persen, Hadi Mulyadi menegaskan bahwa tidak perlu khawatir, tapi perlu waspada. Hal ini terkait dengan data pendataan langsung LPGM langsung puskesmas yang hanya mencapai 14,1 persen.

Dalam upaya menurunkan angka stunting, Wakil Gubernur Kaltim menekankan pentingnya gaya hidup sehat seperti makanan bergizi seimbang dan aman (B2SA) serta olahraga. Selain itu, perlu diperhatikan pada tiga kelompok sasaran, yakni remaja putri (pra nikah), ibu hamil dan balita 1.000 hari pertama kehidupan.

BACA JUGA :  Harga TBS Kelapa Sawit Kaltim Merangkak Naik

“Ini perlu perhatian serius, ini usia kritis kalau gizinya tidak tercukupi. Kesadaran ini tidak banyak, mereka makan sembarangan tidak memperhatikan gizinya saat hamil dan menyusui ini yang berpotensi stunting,” kata Hadi.

Hadi Mulyadi mengajak seluruh peserta untuk terus berkomitmen dan bekerja keras dalam memerangi stunting. Dengan upaya dan kerjasama yang baik, permasalahan stunting di Kalimantan Timur dapat diatasi dan menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto, Kepala Dinsos Kaltim Andi Muhammad Ishak, Kepala Dinas Kesahatan Kaltim dr H Jaya Mualimin, Perangkat Daerah serta Ketua dan Anggota Satgas Stunting Provinsi Kaltim. (ADV/DISKOMINFO KALTIM)

Related Articles

Back to top button