Dinilai Belum Siap, Abdul Rohim Pantau Revitalisasi Pasar Pagi Melalui Disdag Samarinda
KABARBORNEO.ID – Melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Abdul Rohim, Anggota Komisi II DPRD Samarinda pantau proses Revitalisasi Pasar Pagi.
“Belakangan kita menemukan ada beberapa fakta yang mungkin perlu diklarifikasi oleh Kadisdag. Misalnya relokasi Plaza Mulia tidak jadi atau belum bisa dipakai,” ujarnya, Jumat (9/2/2024).
Dirinya khawatir pedagang yang menempati Segiri Grosir akan kepenuhan dan mengingat beberapa waktu lalu pihaknya melihat bahwa ternyata Wali Kota baru mencari terkait lahan parkir.
“Kemudian akhirnya muncur persoalan 48 Sertifikat Hak Milik (SHM), ini pada akhirnya kami di Komisi II menyimpulkan sepertinya pemerintah kota (pemkot) belum terlalu siap untuk ini,” jelasnya.
Dia mengakui bahwa banyak para pedagang yang berkeluh kesah mengenai omset yang kian menurun, baik yang di Segiri Grosir maupun di Pasar Sungai Dama. Hal tersebur dampak dari revitalisasi yang ada.
“Padahal ada beberapa pedagang Pasar Pagi yang hidupnya day to day. Jadi mereka hidup dari hasil yang mereka dapatkan di hari itu juga,” paparnya.
“Ini catatan kami, saat ini Plaza Mulia yang tidak jadi dipakai atau belum jadi dipakai. Kemudian parkir yang overload, yang kalau kata pedagang sekali pelanggan itu datang, keesokan hari kemungkinan mereka tidak akan datang lagi,” pungkasnya. (adv)