Advertorial

Bank Dunia Sepakat Akan Membayar 1 Juta Ton Emisi Kaltim

KABARBORNEO.ID – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor mengungkapkan negosiasi dengan pejabat Bank Dunia di Washington mengenai pembayaran satu juta ton CO2e kelebihan penurunan emisi Kaltim untuk periode 2019-2020 berujung pada kesepakatan baru.

“Alhamdulillah sepakat, 1 juta ton CO2e kita akan dibayar oleh Carbon Fund, Bank Dunia,” kata Gubernur Isran Noor kepada awak media pada Senin (15/5/2023)

Diketahui negosiasi tersebut dilakukan selama dua hari. Pertemuan pertama dilakukan setelah Gubernur Isran Noor tiba di Sao Paulo, Brasil pada Selasa, 9 Mei 2023 sekitar pukul 14.00 waktu AS dan digelar selama tiga jam. Pertemuan kedua dilanjutkan pada Rabu, 10 Mei 2023 yang bertempat di Kantor Pusat Bank Dunia, Washington DC, Amerika Serikat. Dan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 14.00 waktu setempat.

Gubernur Isran menjelaskan bahwa kesepakatan pembayaran berbasis kinerja (result based payment) 1 juta ton CO2e penurunan emisi oleh Bank Dunia ini akan menambah pendapatan bagi Kaltim.

Pembelian kelebihan penurunan emisi CO2e Kaltim ini dipastikan oleh Kepala unit Management Fun Perubahan Iklim Dunia, Erwin De Nys bahwa Carbon Fund akan membeli sebesar 1 juta ton CO2e dari 10 juta ton CO2e.

Gubernur Isran mengungkapkan kalau penentuan harga per ton CO2e ini dilakukan antara tim negosiator Kaltim serta Pemerintah indonesia dengan Tim Bank Dunia setelah laporan penurunan emisi pertama kaltim diterima oleh Carbon Fund dari pihak auditor Bank Dunia.

BACA JUGA :  Target Rampung 10 Februari, Penyuntikan Vaksin Covid-19 di Kaltim Telah Mencapai 68,5 Persen

Sebelumnya, Carbon Fund Bank Dunia telah menyetujui pembayaran penurunan emisi Kaltim sebanyak 22 juta ton CO2e atau seharga 110 juta Dolar AS.

Berdasarkan laporan pertama penurunan emisi, selama tahun 2019 hingga Desember 2020 Kaltim berhasil menurunkan emisi sebanyak 32 juta ton CO2e.

Gubernur Kaltim juga berharap dengan adanya kesepakatan baru nantinya dapat membayar kelebihan penurunan emisi sekitar 9 juta ton CO2e.

Pada dua pertemuan ini, pejabat Bank Dunia yang hadir adalah Erwin De Nys (Practice Manager), Andres Espejo (Fund Manager), Siet Meijer (Coordinator of the FCPF, FMT), Evanshainia Syiem (Carbon Finance Specialist), Julian Gonzalo Jimenez (Senior Carbon Finance Specialist), Markus Pohlmann (Senior Counsel), Fabiano De Andrade Correa (Senior Counsel), Christopher Sturgess (FCPF FMT), Erin Tressler (Private Sector Engagement Specialist, FCPF), Steven Baillie (Principal Financial Officer), Basak Odemis (Climate Finance Unit), Mitik Ayalew Zegeye (Climate Change Analyst) dan Timila Dhakhwa (Climate Change Specialist).

Sementara dari delegasi Kaltim sendiri dipimpin langsung oleh Gubernur Isran Noor dan Staf Khusus GUbernur Kaltim untuk Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup, Stepi Hakim. Turut hadir pula mendampingi Sekretaris Pribadi GUbernur Kaltim, Lenny Syafarina dan Ajudan Gubernur Kukuh Prianggoro.

Pertemuan berlangsung di Kantor Pusat Bank Dunia, Washington DC secara offline dan online yang dihadiri juga oleh staf Bank Dunia yang berada di London (UK) dan Afrika Selatan. (ADV/DISKOMINFO KALTLIM)

Related Articles

Back to top button