Advertorial

Rencana Kerja Tahun 2024 Belum Lengkap dan Serapan Rendah Jadi Sorotan DPRD Kaltim

KABARBORNEO.ID – Sapto Setyo Pramono, selaku Anggota Komisi II, mengetahui salah satu program yang akan dilakukan adalah membangun food station dan melakukan digitalisasi UMKM seluruh Kaltim.

“Namun, yang perlu disadari adalah mengupayakan optimalisasi nilai tambah hasil bahan baku lokan oleh UMKM, bagaimana mereka mendesain dari hulu ke hilir untuk 2025 agar ada modernisasi pangan menjadi produk kemasan,” tegas Sapto, Jumat (3/11/2023).

Sapto menyarankan kepada Disperindagkop Kaltim agar memaksimalkan program supaya penyerapan anggarannya terserap untuk peningkatan kapasitas UMKM bisa dimulai dari pelatihan, pengelolaan usaha, pengemasan, digitalisasi, hingga pemasaran.

“Keberadaan UMKM amat vital agar Indonesia tidak mengalami inflasi  Jika UMKM mandek dampaknya negara mengalami kemerosotan ekonomi,” katanya.

BACA JUGA :  Hal Positif Terjadi Pada Ekonomi Daerah, Baharuddin Muin Beri Apresiasi.

Serapan Rendah UMKM yang berada di Bawah 60 Persen juga menjadi hal yang tidak bisa dibiarkan.

Diketahui, serapan UMKM masih berada di bawah 60 persen, termasuk untuk sektor industri, pangan, dan sektor lainnya.

“Kami minta pemaparan apa kendala anggaran kurang terserap,” ujar Sapto.

Dirinya mendorong data UMKM harus sinkron dengan Dinas Sosial dan BPS.

“Jangan sampai alokasi kegiatan untuk pembinaan UMKM sebesar Rp12 miliar tidak tepat sasaran atau tidak terserap tepat sasaran,” lanjutnya. (ADV/DPRDKALTIM)

Related Articles

Back to top button