Advertorial

Pemprov Kaltim Fokus Ke Sektor Pertanian dengan Bangun Waduk Marangkayu dan Embung Sungai Buluh Samboja

KABARBORNEO.ID – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor saat ini berfokus pada pembangunan Kaltim di sektor pertanian, karena pangan merupakan kebutuhan penting yang sangat diperlukan masyarakat. Belum lagi dampak imigrasi penduduk menyusul pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.

“Sampai kapanpun pangan akan selalu dibutuhkan. Karenanya, kita juga harus siapkan infrastruktur pertanian yang baik. Terlebih Kaltim sudah dipilih menjadi IKN,” ungkap Gubernur Isran Noor, pada Jumat (28/4/2023).

Dilanjutkan Isran Noor, dirinya sudah berkoordinasi melalui instansi teknis terkait, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR dan Pera) Kaltim dengan melakukan optimalisasi jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Pemprov Kaltim.

Disisi lain, Kepala Dinas PUPR dan Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan sejak awal RPJMD 2018-2023, hingga tahun terakhir kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi, Pemprov Kaltim sudah membangun bendungan dan jaringan irigasi.

“bendungan dan irigasi sudah dibangun untuk menyiapkan ketersediaan air di lahan-lahan pertanian, terutama di areal-areal persawahan,” ucap Nanda sappan akrab dirinya.

Pertama, Pemprov Kaltim sudah membangun Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan salah satu Proyek Strategis nasional (PSN).

Fungsi Bendungan Marangkayu untuk mengairi lahan irigasi seluas 1.500 hektare di Kecamatan Marangkayu. Sejak 2019 hingga 2022 perkembangan pembangunan Waduk Marangkayu sudah mencapai 90 persen.

“Ditargetkan tahun ini sudah akan dilakukan penggenangan waduk,” jelas Nanda.

Selain untuk mengairi lahan pertanian, Waduk Marangkayu juga dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Bontang, Marangkayu dan Muara Badak. Kapasitas direncanakan mencapai 450 liter per detik.

BACA JUGA :  DKP Kaltim Mudahkan Izin Usaha bagi Pembudidaya Ikan

Nilai APBD Kaltim yang sudah digelontorkan untuk pembangunan Waduk Marangkayu adalah Rp 13,1 miliar pada tahun 2019, kemudian Rp 3,4 miliar pada tahun 2021 dan Rp 4,9 miliar pada tahun 2022.

Selain Waduk di Marangkayu, Pemprov Kaltim juga membangun Embung Buluh dan Jaringan Irigasi Sungai Buluh di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pada tahun 2019 sudah dilakukan pembuatan jaringan sekunder sepanjang 1.275 meter. Pada tahun 2020 pembuatan jaringan sekunder sepanjang 1.280 meter. Lanjut tahun 2021 dilakukan pembuatan jaringan primer sepanjang 162 meter, kemudian pada tahun 2022 dibangun jaringan primer sepanjang 200 meter dan pembuatan jaringan sekunder sepanjang 664 meter.

Dijelaskannya lebih lanjut, pada tahun 2019 Embung Buluh dibangun dengan alokasi APBD Kaltim Rp 2,6 miliar. Jaringan Irigasi Sungai Buluh melalui DAK sebesar Rp 1,4 miliar. Lalu pada tahun 2020 APBD Kaltim dikucurkan sebesar Rp 4,1 miliar dengan dukungan DAK sebesar Rp 3,2 miliar. Pada tahun 2021 APBD Kaltim sebesar Rp 3,9 miliar dan DAK sebesar Rp 2,9 miliar. Pada tahun 2022 dari DAK sebesar Rp 3,3 miliar.

“Rencana anggaran tahun 2023 ini kita siapkan di APBD Provinsi Kaltim murni sebesar Rp 4,5 miliar,” tutup Nanda (ADV/DISKOMINFOKALTIM)

Related Articles

Back to top button