Memajukan Iklim Usaha, Pelabuhan Kenyamukan Segera Beroperasi
KABARBORNEO.ID – Perlu segera dirampungkan, Pelabuhan Kenyamukan Kabupaten Kutai Timur, Sangatta bisa membawa dampak baik pada distribusi logistik menurut penilaian Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Agiel Suwarno.
Ia berpendapat akan sangat mempermudah distribusi bahan pokok yang didatangkan dari luar wilayah Kalimantan seperti dari Pulau Jawa dan Sulawesi apabila Pelabuhan Kenyamukan beroperasi.
Bahkan Agiel berkata, hal ini mampu memajukan iklim usaha khususnya di Kabupaten Kutai Timur disebabkan harga barang di prediksi akan lebih murah.
“Kalau kita berharap sebenarnya Pelabuhan Kenyamukan itu segera eksis sih. Saya dapat info katanya adapendangkalam di beberapa alur masuk. Jika itu sudah mulai dikeruk, pendangkalan tidak terjadi, akan lebih melancarkan transportasi,” terangnya Rabu, (25/10/23).
“Sebenarnya itu pintu masuk dari produk luar. Kalau berjalan dengan baik ya tentunya akan lebih murah daripada diangkut lewat darat. Jadi menurut saya itu sangat penting keberadaannya, karena itu akan memotong biaya transport untuk masuk barang ke Kutai Timur kan,” tambah dia.
Politisi PDIP Dapil Bontang, Kutim dan Berau berargumen terkait pertanyaan dampak pelabuhan terhadap nelayan. Ia mengatakan pasti akan berdampak. Namun, menurutnya setiap kabupaten di bagian pesisir pasti membutuhkan pelabuhan.
“Sebenarnya kalau dampak, mungkin ya. Saya tidak tahu persis seberapa banyak nelayan yang beraktivitas di situ. Tapi kalau dampak ya pasti ada. Terutama nelayan-nelayan tangkap yang nol sampai 12 mil itu kan pasti dampaknya,” paparnya.
“Tapi kalau dari sisi yang lain saya pikir dimana-mana setiap daerah itu harus ada pelabuhan yang betul-betul eksis dan beroperasi. Karena dari pelabuhan itu ada beberapa sumber PAD yang bisa dipungut, gitu intinya,” Kata Agiel.
Berbicara tentang kepastian operasi pelabuhan tersebut, Agiel mengatakan saat ini sedang diprioritaskan.
“Menurut saya, saya dengar-dengar memang itu menjadi prioritas untuk segera difungsikan. Kita berharap mudah-mudahan secepat mungkin,” imbuhnya.
Melalui program Multi Years Contract (MYC) Pemkab Kutim telah menganggarkan Rp 120 miliar untuk melanjutkan proyek pembangunan Pelabuhan tersebut. (ADV/DPRDKALTIM)