Advertorial

Kuatkan Keamanan Digital, Upaya Diskominfo Kaltim Hadapi Serangan Siber

KABARBORNEO.ID – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim berupaya memperkuat sistem keamanan digital pada sejumlah situs layanan publik di lingkup Pemprov Kaltim. Ini dilakukan untuk menjaga keamanan data yang disuguhkan.

Diinformasikan, sebelumnya cybercrime atau serangan siber terjadi sejak pemerintah gencar melakukan pemblokiran terhadap situs pinjaman online (Pinjol) dan judi online, beberapa website pemerintahan seringkali diserang oleh para hacker atau peretas.

Menurut Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal, dunia maya memiliki kesamaan dengan dunia nyata. “Jadi banyak orang baik, orang jahat, ada orang dermawan dan maling. Semua terkumpul jadi satu,” ujar Faisal, Jumat, 9 Juni 2023.

Ia mengatakan, sejak situs-situs Pinjol dan judi online dirazia habis-habisan oleh pemerintah pusat, para hacker tersebut sudah mulai masuk untuk menyerang balik ke beberapa website.

“Jadi beberapa website yang dikelola oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan termasuk Website Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) turut diserang,” ucapnya.

Faisal menuturkan, dalam menghadapi kejahatan tersebut pihaknya telah mempersiapkan berbagai pengamanan, baik deteksi dini otomatis atau informasi yang disampaikan kepada pihak Diskominfo Kaltim.

“Ketika kami mengetahui tentu kami merapikan (perbaiki) terlebih dahulu, dan kami juga punya tim responsif terhadap serangan-serangan siber,” kata Faisal.

Faisal menjelaskan, apabila pihaknya telah melakukan penanganan selanjutnya akan dilaporkan ke Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) di Jakarta untuk memblokir domain yang menyerang.

BACA JUGA :  DPRD Kaltim Minta Selesaikan Pembagian Wilayah Kawasan Peternakan di Kaltim

“Cuman seperti itulah, mati satu pasti tumbuh seribu,” sebutnya.

Dirinya mengungkapkan, hal tersebut sebenarnya tidak bisa dihindari apalagi banyaknya situs-situs Pemprov Kaltim yang ramai dikunjungi, pasti memancing untuk para hacker ataupun orang-orang mencoba masuk atau menghacknya.

“Hacker itu berbagai macam juga, ada orang iseng, orang yang sakit hati, serta ada yang niatnya jahat, bahkan ada yang hanya ingin menguji keamanan websitenya,” terangnya.

Dalam mengantisipasi kejahatan siber tersebut, Faisal mengungkapkan, dari pengelola website di seluruh Indonesia melalui induknya di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berupaya membentuk tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

“Untuk merespon kejadian-kejadian keamanan siber, saat ini sudah ada 14 provinsi yang telah dikukuhkan se- Indonesia, dan kita sedang berupaya membentuk tim CSIRT di Kabupaten Kota yang sudah siap,” terang Faisal.

Dia juga menerangkan, untuk tim CSIRT yang dibentuk terus diberikan arahan dan bimbingan oleh BSSN.

“Kita berharap dengan lajunya perkembangan dunia teknologi, kita terus berupaya untuk meningkatkan pengamanan website serta data yang ada, agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan kita semua,” pungkasnya. (ADV/DISKOMINFO KALTIM)

Related Articles

Back to top button