Festival Pesona Budaya Borneo III Bakal Digelar di Samarinda, Presiden Jokowi Akan Hadir
KABARBORNEO.ID – Benua Etam sebutan lain Provinsi Kalimantan Timur akan menjadi pusat perhatian pada Juni 2023 mendatang, karena akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Pesona Budaya Borneo III. Even budaya se-Kalimantan ini merupakan agenda tahunan dari Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang pertama kali digelar di Jakarta pada 2017 dan di Banjarmasin pada 2018. Setelah terhenti karena pandemi, acara yang digagas untuk mempromosikan kearifan lokal di tingkat nasional ini akan kembali digelar di Samarinda, Kalimantan Timur.
Dalam sebuah konferensi pers yang digelar Jumat (31/03/2023), Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Ahmad Herwansyah menyatakan dukungan penuh atas acara ini, karena dapat menjadi even MICE unggulan di Kaltim (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition). “Kami pasti dukung,” kata Iwan singkat.
Dispar Kaltim bersama seluruh pemerintah provinsi se-Kalimantan, serta didukung oleh Badan Otorita IKN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft), Kementerian PUPR, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koperasi UMKM akan bekerja sama untuk menyukseskan acara ini.
Sekretaris Umum (Sekum) Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kaltim, Martinus Usat, menjelaskan bahwa Festival Pesona Budaya Borneo III akan menampilkan budaya pedalaman Kalimantan, dengan tujuan untuk mengangkat dan memperkenalkan kearifan lokal di tingkat nasional. Acara ini juga akan melibatkan suku Dayak Kalimantan, tidak hanya di Indonesia, namun di luar negeri seperti dari Sabah dan Sarawak, Malaysia.
“Ini bentuk dukungan MADN atas ditetapkannya Kaltim sebagai IKN. Secara khusus, Festival Borneo ini adalah upaya berbuat dan berkarya mempromosikan Nusantara,” ujar Martinus.
Agenda Festival Pesona Budaya Borneo III akan dipusatkan di GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan hadir membuka acara ini, menunjukkan dukungannya pada keanekaragaman budaya di Indonesia. Acara ini tidak hanya akan menjadi wadah untuk mempromosikan kearifan lokal, tetapi juga akan menjadi ajang rekreasi dan penguatan jaringan budaya di antara komunitas budaya di Kalimantan. (ADV/DISKOMINFOKALTIM)