Dirasa Tidak Disiplin, Angkasa Jaya Nilai Kota Samarinda Belum Siap jadi Pusat Kota Peradaban
KABARBORNEO.ID – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Angkasa Jaya Djoerani, menilai Kinerja Walikota Samarinda telah memberikan dampak positif bagi masyarakat kota, namun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan.
“Kalau kita melihat dan mau menilai kinerja Walikota saya harus membijaki beberapa bagian, jadi kita tidak bisa menilai total keseluruhan, karena ada kurang lebihnya” ujar Angkasa, saat ditemui di ruangannya, Senin (2/6/2024).
Angkasa mengakui ketegasan dan ego Wali Kota sebagai kelebihannya sehingga bisa mengendalikan pemerintahan secara efektif. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan dalam membangun jati diri seseorang, bahkan sebagai orang dewasa yang mengambil pilihan menjadi pemimpin.
“Orang disiplin itu kan memperlihatkan jati diri, kita menerapkan disiplin ke anak kita dan akan terbentuk, tapi kalau sudah dewasa akan penuh pertimbangan,” ucapnya.
Niat Wali Kota saat ini untuk menjadikan Samarinda sebagai Kota Peradaban dirasa belum cukup, bahkan Angkasa membandingkannya dengan Kota Peradaban Jakarta, menunjukkan kurang selaras dengan kinerjanya dari Wali Kota.
“Karena rencana presiden Jokowi membangun revolusi mental yang tidak mental. Kota Jakarta apakah sudah tertib sebagai kota peradaban? kan belum,” tuturnya.
“Membangun mindset masyarakat menjadi mental yang baik berangkat dari perut, kalau perutnya kenyang ya pasti sejahtera. Maka, membangun mindset itu susah,” sambungnya.
Angkasa mempertanyakan potensi peradaban Samarinda jika masyarakatnya tidak berdisiplin dengan baik, terlepas dari alasan kesejahteraan pribadi, dan mempertanyakan kemampuan Samarinda menjadi kota peradaban.
“Kita bisa gak melarang parkir liar, bisa gak kita larang lapak – lapak yang berjualan di pinggir sungai? apakah berhasil?. Pernahkah Samarinda sampai saat ini bisa menertibkan masyarakat, jawabnya semua tidak. Karena mereka semua punya kebutuhan untuk hidup” jelasnya.
Untuk itu, Ia menguraikan tindakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan saat ini dan menjadi catatan untuk Wali Kota Samarinda adalah untuk mendorong perekonomian kota yang berfokus pada peradaban.
“Jadi apa yang harus di bangun oleh pemerintah, yakni perekonomian. Sekarang perekonomian yang bisa berkembang itu hanya ada di pinggiran kota,” tutupnya. (Adv/DPRDSamarinda)