Advertorial

Wali Kota Samarinda Andi Harun Ikuti Retret Kepemimpinan di Akmil Magelang

Kabarborneo.id – Andi Harun, Wali Kota Samarinda, saat ini tengah mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, yang berlangsung hingga 28 Februari 2025. Program ini menjadi kebijakan baru di Indonesia, di mana kepala daerah diwajibkan untuk mengikuti kegiatan retret sebagai bagian dari pembinaan kepemimpinan.

Helmi Abdullah, Ketua DPRD Samarinda, menyambut baik program ini. Menurutnya, retret dapat memperkuat hubungan antar kepala daerah sehingga terjalin komunikasi yang lebih erat di antara mereka.

“Retret ini kan tujuannya membangun kebersamaan seluruh kepala daerah, jadi mereka bisa saling mengenal,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Samarinda, Rabu (26/2/2025).

Lebih lanjut, Helmi menilai bahwa retret bukan sekadar ajang pertemuan, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Menurutnya, penyelarasan kebijakan di berbagai tingkatan pemerintahan sangat penting untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program di daerah.

Selain membangun sinergi, retret juga menjadi kesempatan untuk membahas mekanisme alokasi anggaran yang lebih baik. Helmi menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut, kepala daerah mendapat pemahaman lebih dalam terkait pembagian alokasi bantuan daerah dari pemerintah pusat.

BACA JUGA :  Kenaikan Beras Jelang Ramadhan, Fuad Fakhruddin Himbau Masyarakat untuk Tak Khawatir

“Ada pembahasan mengenai menyatukan antara program pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Kemudian nanti termasuk pembagian alokasi bantuan daerah,” terangnya.

Ia meyakini bahwa setelah mengikuti retret, kepala daerah akan memiliki pemahaman yang lebih luas mengenai kebijakan dan prioritas pembangunan nasional. Dengan begitu, perencanaan dan pelaksanaan anggaran di tingkat daerah dapat dilakukan dengan lebih efektif dan sesuai dengan arah pembangunan nasional.

Helmi juga menegaskan bahwa program ini memberikan manfaat besar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan pemahaman yang lebih jelas, diharapkan kepala daerah dapat menyusun kebijakan anggaran yang lebih terarah dan tepat sasaran.

“Kita lebih terarah dalam membahas anggarannya. Lebih terarah nanti polanya bagaimana membelanjakan APBD dan APBN dari pusat,” tutupnya.(adv)

Related Articles

Back to top button