Advertorial

Sani Bin Husain Ragu Program 0% Miskin Ekstrim Samarinda Tuntas di Akhir Tahun

KABARBORNEO.ID – Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Kabupaten/kota se-Indonesia untuk menuntaskan kemiskinan ekstrim hingga akhir 2024 ini.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Sani Bin Husain bilang, ia ragu kemiskinan ekstrim bisa hilang atau mencapai angka nol. Apalagi untuk direalisasikan pada akhir tahun ini.

“Tidak ada jaminan, tapi saya melihat Pemkot sudah berusaha. Namun kan, Samarinda ini tidak hanya tergantung sendiri, jadi dia juga masih bergantung dengan provinsi dan nasional,” ujar Sani, Senin (12/02/2024).

Menurut Sani, kemiskinan ekstrim bisa saja tidak terjadi jika ada kebijakan yang merata, salah satunya melalui Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diturunkan serta ketersediaannya lapangan pekerjaan bagi semua lapisan masyarakat.

Sani melihat kondisi kepemimpinan dan keuangan saat ini tidak memungkinkan untuk mencapai target nol persen miskin ekstrim hingga akhir tahun 2024, namun dia tetap optimis jika ektrim bisa dikurangi.

BACA JUGA :  Tekan Angka Kemiskinan, DPRD Kaltim Dorong Pemprov Kaltim Ambil Langkah Strategis

“Ada memang kami membahas program dengan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Samarinda (Dinsos PM) Saya lihat sudah mengarah ke penurunan kemiskinan ekstrem, dan saya hargai itu,” tegasnya.

Pembahasan tersebut terkait data yang ada di lapangan dengan pusat harus selaras, dampak dari pribadi individu juga bisa menyebabkan kemiskinan, seperti malas bekerja, berjudi, mabuk-mabukan dan hal minor lainnya yang merugikan individu tersebut, miskin yang seperti ini menurut Sani tidak bisa masuk dalam perhitungan.

“Miskin yang seperti apa, atau pemalas, kriminal, atau otaknya cuma mau makan saja. Misalnya program bagi-bagi makanan itu, saya tidak setuju kalau yang diberi makan orang seperti itu,” tegasnya. (Adv)

Related Articles

Back to top button