Advertorial

Momentum Hari Kartini, Laila Fatihah Dorong Semangat Perempuan untuk Menjunjung Tingga Haknya

KABARBORNEO.ID – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah mengungkapkan kepeduliannya terkai Hari Kartini yang memiliki arti penting bagi perempuan Indonesia

Baginya, Hari Kartini menjadi momentum bagi perempuan untuk mengembangkan diri dan memperluas pengetahuannya, serta mengingatkan mereka akan nilai-nilai yang tertanam dalam diri mereka.

“Saya ucapkan selamat Hari Kartini kepada seluruh perempuan di Indonesia yang sudah beremansipasi untuk perkembangan perempuan di Indonesia, Kaltim dan khususnya di Samarinda,” ujar Laila Fatihah, Rabu (24/4/2024).

“Saya bangga terhadap perempuan Indonesia yang sudah memperjuangkan kebebasannya, tidak hanya itu kini perempuan diberikan hak yang sepantasnya,” tambahnya.

Ia menambahkan pentingnya bagi perempuan untuk sadar akan dunia politik. Mengingat politik tidak terbatas pada satu lingkungan saja. Misalnya, seorang ibu rumah tangga yang secara tidak sadar terjun ke dunia politik dengan cara mengelola keuangan dari gaji suaminya. Namun, politik rumah tangga tidak seluas pekerjaan pemerintah, seperti di lembaga legislatif.

BACA JUGA :  Ananda Emira Moeis Beri Apresiasi Tenaga Kesehatan Atas Dedikasinya

“Itu merupakan bentuk melek terhadap politik baik politik keuangan dan politik waktu itu kan sudah sebagai politik,” tuturnya.

Ia berpendapat bahwa perempuan seringkali membatasi pemahaman mereka tentang politik hanya pada lembaga legislatif, sehingga menimbulkan penolakan terbuka atau keterlibatan yang tidak tepat dalam politik, meskipun hal ini merupakan praktik umum dalam kehidupan sehari-hari.

“Mereka tidak suka dunia politik, namun itu hal yang wajar. Tetapi bagaimana kita bijak untuk menyikapi isu tidak suka, tidak perlu anarkis , tidak perlu membuat suatu statement yang merugikan satu pihak. Semua boleh berpendapat dan bagaimana pendapat kita itu tidak merugikan orang lain, itulah namanya politik,” jelasnya.

Ia berharap semangat Kartini tidak hanya hadir pada 21 April, namun juga terus terjadi dan mendorong perempuan Indonesia untuk menjunjung tinggi hak-haknya sebagai perempuan, meskipun sebagai ibu rumah tangga.(Hms/Adv)

Related Articles

Back to top button