Advertorial

Gubernur Kaltim Harap Industri Film Nasional Angkat Budaya Ibu Kota Negara

KABARBORNEO.ID – Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri yang di selenggarakan di Aula Queen Marry Aston Hotel and Convention Center, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan kolaborasi Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman (FIB Unmul).

Hal tersebut bertujuan untuk mengampanyekan kepada masyarakat, agar aktif memilih tontonan film yang sesuai dengan kategori usia. Dengan tagline, “Cerdas Memilah dan Memilih Tontonan.”

Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Kaltim, Syarifah Alawiyah mewakili Gubernur Isran Noor, turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam keynote speech yang ia sampaikan, Gubernur Kaltim mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi budaya sensor mandiri, dan menghaturkan terima kasih kepada LSF RI yang telah memilih Ibu kota Kaltim sebagai tempat penyelenggaraan sosialisasi tersebut.

“Bagi Kaltim, hal ini penting untuk menambah wawasan yang luas mengenai film agar bisa memunculkan berbagai dampak positif,” ungkap Syarifah Alawiyah membacakan speech Gubernur pada kegiatan Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri di Provinsi Kalimantan Timur, bertempat

BACA JUGA :  Diskominfo Kaltim Lakukan Kunjungan Media ke RSUD Abdoel Wahab Sjahranie

Gubernur Kaltim Isran Noor berpendapat bahwa, LSF memegang peranan penting dalam menjaga konten film sesuai nilai sosial, budaya, dan moral yang ada di masyarakat, sehingga sosialisasi ini menjadi langkah positif dalam membangun kesadaran kolektif.

“Film merupakan alat kuat membangun kebudayaan. Sehingga film yang disajikan harus melalui proses sensor yang cermat dan merata,” tambah Syarifah.

Harapannya industri film nasional dapat mengangkat budaya lokal, termasuk budaya Kaltim sebagai Ibu Kota Negara dimasa yang akan datang. Wacana ini semakin diperkuat dengan kerjasama antara LSF dan FIB Unmul.

Dekan FIB Unmul Dr. Masrur menyebut, perkembangan industri film nasional juga bisa berkembang di banua etam, FIB Unmul mendukung dengan melahirkan sineas muda daerah yang bisa berkontribusi pada dunia perfilman tanah air.

“FIB berencana ke depan akan ada Program Studi Penyutradaraan dan Perfilman. Hubungan kita dengan LSF juga semoga bisa berkelanjutan,” harapnya. (ADV/DISKOMINFO KALTIM)

Related Articles

Back to top button