Advertorial

DPRD Samarinda Ingatkan Pentingnya Antisipasi Krisis Ekologis di Tengah Laju Pembangunan

KABARBORNEO.ID – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Arif Kurniawan, mengingatkan bahwa pesatnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Samarinda dapat menjadi paradoks jika tidak diimbangi dengan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Menurutnya, ancaman krisis ekologis kini bukan lagi sekadar isu masa depan, melainkan sudah mulai dirasakan secara nyata di tengah masyarakat.

“Laju ekonomi bisa jadi paradoks terjadinya krisis ekologis, sehingga kita harus berupaya bersama untuk mencegahnya,” ujar Arif baru-baru ini. Ia menyoroti bahwa kualitas udara di Samarinda pada tahun 2023 masih tergolong baik dengan indeks di atas 85 persen, begitu juga dengan kualitas air yang dinilai cukup baik. Namun, ia menekankan bahwa kondisi lahan justru memprihatinkan karena hanya memiliki indeks sekitar 29 persen, masuk dalam kategori kurang baik.

“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita. Krisis ekologis bukan hanya soal banjir, tapi juga udara yang tercemar dan lahan yang mempercepat sedimentasi dan akhirnya memperparah banjir,” jelasnya. Arif menegaskan bahwa permasalahan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk DPRD, pemerintah kota, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sendiri.

BACA JUGA :  RSUD AWS Meraih Akreditasi Paripurna

Ia mendorong agar konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan ekonomi hijau (green economy) menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan di Samarinda. Menurut Arif, upaya ini perlu didukung dengan alokasi anggaran yang tepat sasaran dan berpihak pada penanganan lingkungan.

“Kita perlu pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat, tapi lebih dari itu, yang terpenting adalah keberpihakan dalam politik anggaran. Khususnya untuk Pemkot, dana untuk pengairan dan penanganan lingkungan ini harus lebih diprioritaskan,” tegas Arif. (adv)

Related Articles

Back to top button