Ragam

Peneliti Ungkapkan, Udara Lingkungan Mempengaruhi Kinerja GeNose

KABARBORNEO.ID, – Dian K Nurputra sang peneliti GeNose mengatakan bahwa alat tes skrining COVID-19 besutan Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut tidak bisa digunakan di sembarangan tempat. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi akurasi GeNose.

“Ada 1-2 hal terkait persiapan mesin di lingkungan. Lingkungan yang nggak bagus itu mempengaruhi mesinnya,” kata Dian dalam konferensi daring oleh UGM Science Techno Park, Dikutip dark detik.com Kamis (4/3/2021).

“Ternyata ruangannya, pengaruh udara yang mengalir ternyata itu mempengaruhi GeNose,” jelasnya.

Meski begitu, Dian menjelaskan hal ini sudah bisa diatasi dengan sistem ‘pendeteksi udara’ yang sudah terpasang di GeNose. Jadi, kata Dian, sebelum GeNose digunakan, alat itu akan mendeteksi kondisi udara di lingkungan sekitar secara otomatis, apakah kualitas udara di sini cocok atau tidak.

BACA JUGA :  Soal DOB Samarinda Sebrang, Samri Shaputra: Masih dalam Tahap Pengkajian

Contohnya, GeNose saat ini sudah mulai digunakan di sejumlah stasiun kereta api. Namun, tak semua tempat di stasiun bisa dipakai untuk mengoperasikan GeNose.

“Jadi setiap kali mau dipakai harus cek analysis environment, nanti GeNose akan melihat dan mengevaluasi rata-rata saturasi partikelnya,” ujar Dian.

“Jadi kalau partikel itu lebih dari 600 millivolt, maka you are not clear to go, cari tempat lain,” tuturnya.(Redaksi Kabarborneo)

Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul Salah Satu Kelemahan GeNose Diungkap Penelitinya Sendiri, Apa Itu?

Related Articles

Back to top button