Advertorial

Sani Bin Husain Kritik APBD Besar Tapi Belum Bisa Tuntaskan Stunting di Samarinda

KABARBORNEO.ID – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain mengkritik jika Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) besar, tetap tidak akan bermanfaat jika anak-anak masih terkena stunting.

Untuk hal itu, Ia meminta pemerintah serius melakukan penanganan stunting. 

“Untuk apa APBD tinggi, kalau anak-anak kurang gizi, tidak berguna itu berarti. Cuma pikiran-pikiran kita sekarang tentang stunting itu jangan dikira parsial!” Ujar Sani, Selasa (13/02/2024).

Menurutnya, penyelesaian masalah stunting ini bukan hanya sekedar memberi makan telur dan nasi saja, banyak faktor yang ikut mempengaruhi seperti ekonomi. Sebagai contoh, dalam keluarga ada bapak yang tidak bekerja, sehingga ibu yang sedang mengandung tidak mengkonsumsi nutrisi yang baik.

BACA JUGA :  Wisata Konservasi Dapat Menambah Minat Wisatawan, DPRD Kaltim : Harus Ada Keseriusan Dari Pemerintah

“Tidak sesederhana itu permasalahannya, stunting itu banyak faktornya. Pertama adalah pernikahan dini, yang kedua dari saat ibu mengandung, ketiga kondisi ekonomi rumah tangga,” jelas Sani.

“Baru yang keempat adalah edukasi kepada remaja putri dengan penambahan tablet penambah darah dan sebagainya. Jadi stunting itu urusan simultan,” tambahnya.

la menjelaskan masih banyak faktor lainnya lagi, agar masalah tersebut bisa teratasi semua pihak yang memiliki kedudukan dan berkewajiban seperti Wali Kota dan Bupati harus menjadi komando utama untuk memerangi stunting. (adv)

Related Articles

Back to top button