Pesan Isran Noor Sebelum Pensiun : Jangan Coba-Coba Hapus Tenaga Honorer
KABARBORNEO.ID – Mantan gubernur Isran Noor masih sempat menitipkan pesan tentang nasib para tenaga honorer tepat sehari sebelum resmi ‘pensiun’. Bukan hanya untuk para tenaga honor di Kaltim, tapi seluruh Indonesia yang jumlahnya saat ini diperkirakan masih sekitar 2,2 juta orang.
“Jangan coba-coba menghapus tenaga honorer. Saya berharap pemerintah jangan membuat sebuah kebijakan yang membuat sebagian masyarakat kita menjadi miskin,” pesan Isran Noor saat dicegat wartawan di lobi Gedung Metro TV Jalan Pilar Mas Raya, Kedoya, Kebun Jeruk, Jakarta Barat usai taping program Kick Andy, Jumat malam (29/9/2023).
isran Noor yakin, pemerintah sudah sangat mengerti dan tidak akan melakukan langkah untuk menghapus tenaga honorer.
Sebabnya, tenaga honorer memang masih sangat diperlukan oleh negara, baik di pusat maupun daerah.
“Mereka itu bekerja dan memang sangat dibutuhkan. Kalau tidak diperlukan, ya memang iya (dihapus). Tapi ini kan masih sangat dibutuhkan,” terangnya.
Apalagi pemerintah sudah melakukan moratorium pengangkatan PNS baru, sementara PNS yang pensiun jumlahnya juga cukup banyak. Opsi pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) pun belum cukup menyelesaikan masalah ini.
“Negara kita ini negara besar. Luasnya saja sama dengan Eropa Barat. Jadi, mengurus negara itu banyak memang dibutuhkan orang, walaupun teknologi bisa menggantikannya. Tapi kan until now (sampai sekarang) masih perlu kita dan belum bisa 100 persen untuk memanfaatkan teknologi sebagai pengganti manusia,” tegasnya lagi.
Ia merasa pesan ini perlu disampaikan. Apalagi kata Isran, hingga saat ini pemerintah belum mampu menyelesaikan masalah pengangguran yang angkanya masih cukup tinggi di Indonesia.
Sementara dengan melakukan penghapusan tenaga honorer, justru negara sendiri yang akan menciptakan pengangguran baru.
Dalam kalkulasinya, jika setiap tenaga honorer menanggung 4 orang (anak dan istri), maka akan ada belasan juta penduduk yang akan mengalami kesulitan hidup akibat penghapusan itu. (AVA/ADV/DISKOMINFOKALTIM)