Advertorial

Nidya Listiyono Soroti Potensi Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Idul Fitri, Pemerintah Diminta Monitoring

KABARBORNEO.ID – Meski hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah masih beberapa pekan mendatang, Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur Nidya Listiyono mengkhawatirkan potensi kenaikan harga bahan pokok jelang lebaran. Pemerintah diminta memantau langsung ke pasar.

“Kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan operasi pasar dan terus melakukan monitoring melalui dinas perdagangannya, untuk memonitoring harga sembako, agar tidak naik,” kata Nidya Listiyono, belum lama ini.

Tiyo sapaan karib Nidya Listiyono mengungkapkan, pemerintah sewajarnya melakukan monitoring sejak awal Ramadan hingga satu minggu menjelang hari lebaran.

“Biasanya kenaikan (bahan pokok) seminggu sebelum lebaran, barang sudah mulai stok mulai habis dan harga jadi naik,”

Sebagai wakil rakyat, Tiyo juga mengingatkan agaknya distributor tidak memanfaatkan momen Ramadan dan Idulfitri untuk menumpuk barang yang berimbas pada kenaikan harga.

BACA JUGA :  Tim Renja DPRD Kaltim Evaluasi Kegiatan Dewan Tahun 2021-2022

“Imbauan kepada para distributor agar tidak menumpuk barang dan menaikan harga barang, karena ini hajat orang banyak,” tegasnya.

Pihaknya juga memastikan jika terjadi kenaikan harga bahan pokok Komisi II bakal langsung bergerak melakukan sidak lapangan.

“Mudah-mudahan tidak naik, nanti kalau harga naik nanti kami sidak lagi. Pemprov Kaltim suport dan 10 kabupaten/kota juga gerak,” pungkasnya.

Terpisah, dari Disperindagkop dan UKM Kaltim, memang ada terjadi pergerakan harga. Namun demikian, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim mengatakan hingga saat ini harga bahan pokok di pasar masih relatif stabil.

“Harga masih aman, belum ada kenaikan signifikan. Kami terus dimonitor pada Bulan Ramadan dan Idulfitri,” jelasnya. (ADV/DISKOMINFOKALTIM)

Related Articles

Back to top button