KONI Kaltim dan Dispora Fokus pada Pembenahan Atlet dan Pelatih
KABARBORNEO.ID – Prestasi atlet Kalimantan Timur (Kaltim) di berbagai ajang kejuaraan nasional baru-baru ini mendapatkan perhatian khusus, setelah beberapa atlet unggulan gagal meraih medali emas akibat masalah mental dan fisik. Menyikapi kondisi ini, Ketua Umum KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, menegaskan pentingnya melakukan pembenahan menyeluruh, mulai dari pembinaan fisik hingga mental atlet. Salah satu langkah strategis yang direncanakan adalah pembentukan 1.000 pelatih fisik pada tahun 2025.
“Prestasi yang prima tidak akan tercapai tanpa kondisi atlet yang prima, dan atlet tidak akan prima tanpa adanya pelatih yang berkualitas. Untuk itu, kami berencana menciptakan 1.000 pelatih fisik pada tahun depan, dengan anggaran yang telah dipersiapkan,” ujar Rusdi dalam keterangannya.
Rusdi juga menyoroti penurunan performa beberapa cabang olahraga unggulan, seperti sambo dan kick boxing, yang pada Babak Kualifikasi PON berhasil meraih medali emas, namun gagal mempertahankan capaian tersebut di PON. Ia menyebutkan, masalah utama yang dihadapi oleh para atlet adalah kurangnya persiapan fisik dan mental yang memadai.
“Mental tanding sangat penting dalam menentukan hasil akhir. Kami telah mendatangkan psikolog berpengalaman, seperti Neita, yang sebelumnya telah mendukung timnas Indonesia di SEA Games Kamboja. Kehadirannya diharapkan dapat membantu meningkatkan kesiapan mental para atlet Kaltim,” tambahnya.
Neita, seorang psikolog asal Kaltim, memiliki rekam jejak yang membanggakan dalam mendukung performa atlet di ajang internasional. Dengan pengalaman ini, KONI Kaltim berharap kolaborasi antara tenaga profesional seperti Neita dan atlet lokal dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesiapan mental atlet.
Selain itu, Rusdi mengingatkan pentingnya analisis mendalam terhadap kekuatan lawan. Beberapa cabang olahraga yang diprediksi mampu meraih medali emas ternyata gagal memenuhi ekspektasi. “Ini menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih jeli dalam mempersiapkan strategi dan membaca potensi lawan,” ujarnya.
Di sisi lain, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim juga meluncurkan inisiatif baru untuk meningkatkan kualitas pelatih olahraga, sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem olahraga yang kompetitif di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
“Pelatih adalah kunci utama dalam mencetak atlet berprestasi. Oleh karena itu, kami ingin memastikan pelatih di Kaltim memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar pembinaan yang diharapkan,” ujar Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Sulaiman.
Program ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi pengembangan atlet unggul, melalui bimbingan yang lebih terarah dan profesional. Dengan adanya pembenahan di semua lini ini, KONI dan Dispora Kaltim optimistis bahwa prestasi atlet-atlet Kaltim akan terus meningkat, baik di tingkat nasional maupun internasional.(adv/bp)