Advertorial

Digitalisasi Proses Belajar Mengajar, Disdikbud Kukar Habiskan Rp 68 M Guna Pengadaan Papan Tulis Digital

KABARBORNEO.ID – Merujuk laman resmi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara melakukan pengadaan papan tulis digital sejak tahun lalu hingga tahun ini.

Menuju sekolah rujukan Google di Kutai Kartanegara sepertinya butuh anggaran ekstra jumbo. Untuk pengadaan papan tulis digital, pemerintah menghabiskan anggaran sekitar Rp 68 miliar.

Terdapat empat paket pengadaan papan tulis digital 2023 dengan total pagu Rp 45,3 miliar. Kemudian pada 2024 kembali dianggarkan dua paket, total pagu Rp 22,8 miliar. Masing-masing bernama Pengadaan Papan Tulis Digital SMP Rp 19,5 miliar dan Pengadaan Papan Tulis Digital Rp 3,375 miliar. Untuk satu unit papan tulis digital, pemerintah menganggarkan belanja sebesar Rp 187.500.000.

Dikonfirmasi Kasi Sarana dan Prasarana Bidang SMP Disdikbud Kutai Kartanegara Mujahidin tak menampik anggaran jumbo yang difokuskan pada pengadaan papan tulis digital tersebut. Bahkan ditegaskan tak menutup kemungkinan pada 2025 mendatang paket serupa bakal kembali dianggarkan demi menunjang pendidikan di Kota Raja.

“Demi digitalisasi, dalam proses belajar mengajarnya tentu termasuk papan tulis itu akan kami penuhi semua, disamping sekolah rujukan Google,” tegasnya, Rabu (17/7/2024)

Diklaim hingga saat ini, terdapat 16 sekolah SMP rujukan Google di Kutai Kartanegara. Jumlah itu pun baru bertambah dari sebelumnya yang hanya tujuh sekolah.

BACA JUGA :  Gotong Royong Wali Murid dan Perusahaan Untuk Wujudkan Halaman Sekolah SDN 021 Loa Kulu

“Walau bukan sekolah rujukan tetap akan kami dipenuhi (papan tulis digital) kenapa? Karena kami akan mengenalkan pelan-pelan di daerah hulu (pelosok) sana, dan itu ingin menunjukan ke orangtua murid dan siswa, walaupun kalian di pedalaman itu harus mengenal juga teknologi. Dan itu menjadi menarik dalam proses belajar mengajar,” jelas Mujahidin di ruangnya.

Dibeberkan, terdapat 158 sekolah SMP di Kutai Kartanegara. Dan prioritas untuk mendapatkan papan tulis digital selain menjadi sekolah rujukan berdasarkan SK Kepala Disdikbud Kukar, juga berdasarkan rombongan belajar. Tentunya dengan memperhatikan keamanan dan kemampuan daya listrik di sekolah tersebut.

“Walau pun anak sekarang tidak asing lagi dengan digital, karena hampir semua punya gawai. Kan kurang lebih, tapi itu (papan tulis digital) khusus pembelajaran,” sambungnya.

Disinggung soal memprioritaskan perbaikan sekolah, ketimbang papan tulis digital, pria ramah tersebut menegaskan tidak ada sekolah kurang layak atau “kandang ayam” di Kutai Kartanegara. Diklaim sarana dan prasarana terus menjadi perhatian, dan prinsipnya tetap skala prioritas.

“Kami perhatikan juga (bangunan sekolah), tadi pagi ada laporan plafon baru jebol, itu plafon 2021. Semua kami perhatikan, tapi kalau sudah bertahun-tahun tidak diperhatikan itu lain cerita,” pungkasnya.

Related Articles

Back to top button