Advertorial

Bahas Pelestarian Bahasa Melayu Kutai di IKN, BRIN Gelar Diskusi di SMP 2 Kuka

KABARBORNEO.ID – Bertujuan menggali data riset tentang “Konstruksi Identitas Kewarganegaraan Global Melalui Modul Suplemen GCED dan Linguistik Lanskap untuk Muatan Lokal Bahasa Daerah Melayu Kutai di IKN”, Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas BRIN menggelar diskusi di SMP 2 Kutai Kartanegara (Kukar), Sabtu (4/5/2024).

Ketua Tim Peneliti BRIN, Erlinda Rosita, menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang persiapan penerapan muatan lokal bahasa Melayu Kutai.

“Kukar dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan mitra Ibu Kota Nusantara (IKN), yang menempatkan bahasa Melayu Kutai sebagai bahasa daerah yang perlu dilestarikan seiring dengan keberadaan IKN,” ujar Erlinda.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Joko Sampurno, memaparkan upaya pelestarian bahasa Kutai yang telah dilakukan Pemkab Kukar, termasuk peraturan daerah, bahan ajar, dan dukungan lainnya.

“Bahasa daerah (Kutai) sangat penting untuk dilestarikan dan sudah menjadi kurikulum di tiap sekolah Kukar,” ucap Joko Sampurno.

BACA JUGA :  Disdikbud Kukar Fokus Bangun Sekolah Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

Sementara itu, Ali Kusno, Perwakilan Kantor Bahasa Provinsi Kaltim, menyampaikan materi tentang Linguistik Lanskap sebagai Media Pembelajaran Bahasa Daerah dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan Global di SMP.

Ali Kusno menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah dalam konteks pembangunan IKN.

“Pembangunan IKN, selain persiapan infrastruktur fisik, juga perlu persiapan infrastruktur sosial. Daerah mitra, seperti Kukar, perlu mempersiapkan diri agar budaya daerah termasuk bahasa daerah dapat segera dilestarikan dan dikembangkan, terutama kepada generasi muda,” jelasnya.

Kantor Bahasa Provinsi Kaltim mendukung upaya pelestarian bahasa daerah di Kukar melalui berbagai kegiatan revitalisasi dan festival bahasa.

“Di antaranya, mendorong terbitnya Perda Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pembinaan dan Pelindungan Bahasa Daerah, penyusunan kamus bahasa Kutai, dan penyusunan bahan bacaan pendukung,” ungkap Ali Kusno.

Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan dan rekomendasi untuk memperkuat pelestarian bahasa Melayu Kutai di IKN. (Adv/DisdikbudKukar)

Related Articles

Back to top button