Peristiwa

Pemkot Samarinda Bangun Kerjasama dengan Kemenag, Wujudkan Mimpi Peningkatan Mutu SDM

KABARBORNEO.ID, SAMARINDA Sumber daya manusia yang religius, unggul dan berbudaya di Kota Samarinda adalah mimpi yang akan terwujud.

Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda Andi Harun saat menghadiri sekaligus membuka acara Penguatan Kerjasama Pendidikan Kependudukan antara Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Samarinda di Ruang Rapat Mangkupelas Balaikota, Jumat (17/6/2022).

Kerja sama ini merupakan salah satu langkah untuk meraih MAS-IDUK terbaik Se-Indonesia.

“Itu dapat direalisasikan melalui proses pendidikan, baik yang berada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan maupun yang dinaungi oleh kantor Kementerian Agama Kota Samarinda,” ujar Wali Kota Samarinda.

Andi Harun menambahkan, Pendidikan Kependudukan penting untuk ditanamkan sejak dini, maka itu ia berpesan kepada para pendidik agar dapat membentuk perilaku yang bertanggungjawab kepada peserta didik, sehingga mereka lebih perhatian terhadap kualitas hidupnya di masa yang akan datang.

“Di sini lah perlu adanya Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) yakni kerjasama pendidikan kependudukan jalur formal, pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs),” jelasnya.

“SSK diperuntukkan bagi sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan sekolah yang berada dibawah Kemenag menggunakan istilah MAS-IDUK yang artinya Madrasah Siaga Kependudukan,” tambahnya.

BACA JUGA :  Tanahnya dibeli oleh Pertamina sebesar Rp 9,7 Miliar, Tain Miliarder Desa Tuban memilih Menabung

Lebih lanjut, latar belakang pembentukan SSK atau MAS-IDUK dikatakannya tidak lepas dari upaya pemerintah dalam menyikapi datangnya era bonus demografi di Indonesia pada tahun 2020 hingga 2035 mendatang.

Pada era tersebut jumlah penduduk usia produktif 15 hingga 64 tahun proporsinya lebih dari 50 persen dibandingkan dengan kelompok usia non produktif 0 sampai 14 tahun dan lebih dari 65 tahun.

Menghadapi bonus demografi menurutnya harus disiapkan generasi yang berkualitas agar tenaga kerja yang melimpah pada saat itu tidak menjadi bencana atau musibah, Wali Kota Samarinda itu mengajak peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas, memiliki pengetahuan dan pemahaman.]

Untuk mewujudkan cita-cita besar itu, menurutnya perlu aksi sinergitas antara kantor Kemenag Kota Samarinda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan DPPKB sebagai leading sector program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA).

“Penting kita renungkan apa yang kita lakukan hari ini, mudah-mudahan bisa menjadi investasi kecil dan menjadi trigger (pendorong,red) bagi kita untuk berkomitmen untuk selalu memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi baik di dunia pendidikan umum dibawah Dinas Pendidikan maupun pendidikan yang berada dibawah naungan Kemenag Kota Samarinda,” pungkasnya. (Tim Redaksi KabarBorneo)

Related Articles

Back to top button