Pro Bebaya Dinilai Tak Terarah, DPRD Samarinda Desak Evaluasi
KABARBORNEO.ID – Sudah hampir enam tahun Program Pro Bebaya diluncurkan sebagai salah satu andalan Pemerintah Kota Samarinda dalam meningkatkan kualitas lingkungan di tingkat RT. Meski dampaknya mulai dirasakan oleh masyarakat, namun DPRD Samarinda menilai ada hal krusial yang selama ini terabaikan: evaluasi program.
Anggota DPRD Samarinda, Anhar, menyatakan bahwa hingga kini belum ada langkah konkret dari Pemkot untuk melakukan penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan Pro Bebaya. Padahal, menurutnya, setiap program publik semestinya memiliki sistem evaluasi sebagai tolak ukur keberhasilan.
“Setiap program harus ada titik tinjau ulang. Evaluasi itu penting untuk mengetahui seberapa jauh target tercapai, dan mana yang perlu diperbaiki,” tegasnya.
Anhar membandingkan Pro Bebaya dengan proyek-proyek fisik lainnya yang memiliki waktu pelaksanaan yang jelas, indikator keberhasilan yang terukur, serta evaluasi di akhir pelaksanaan. Menurutnya, program yang digulirkan dengan anggaran hingga ratusan miliar rupiah ini justru terlihat berjalan tanpa arah yang pasti.
“Kalau proyek infrastruktur saja ada tenggat waktu, kenapa program seperti Pro Bebaya tidak punya target selesainya? Kan tidak masuk akal kalau pembangunan sarana RT tidak tuntas-tuntas juga setelah lima tahun,” kritiknya.
Ia menambahkan, meskipun Pro Bebaya membawa manfaat, tanpa kontrol dan pengukuran yang tepat, program ini justru bisa berpotensi menjadi pemborosan anggaran. Baginya, semua kegiatan yang dibiayai APBD harus memiliki rencana kerja yang jelas dan evaluasi berkala.
“Anggaran bukan sumber daya yang tak terbatas. Kalau tidak ada perhitungan matang dan perencanaan yang terarah, program sebagus apapun bisa jadi mubazir,” tutup Anhar.
Ia pun mendorong agar ke depan, Pemkot Samarinda lebih transparan dan terukur dalam mengelola program berbasis masyarakat seperti Pro Bebaya, agar manfaatnya benar-benar maksimal dan tepat sasaran.(adv)
