Peristiwa

Kades Pernah Diancam Dibunuh Oleh Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung

KABARBORNEO.ID, – Tak hanya ayah saja tetapi pelaku pembunuhan ayah di Trenggalek juga membahayakan warga sekitar yang melerai, kepala desa pun sempat beberapa kali di todong pisau dan sabit oleh pelaku.

Kepala Desa Kertosono, Kecamatan Panggul Mulyono, mengatakan sebelum kejadian pembunuhan pada Senin (15/2/2021) pagi, ia pernah beberapa kali menjalin komunikasi maupun mediasi dengan Fera Setyadi (27), pelaku pembunuhan terhadap ayah kandungnya Wahib (52).

Dalam komunikasi yang terjadin, Kades mengaku sangat berhati-hati, sebab pelaku cenderung agresif dan membahayakan. Ia mengaku pernah diancam akan dibunuh dengan sebilah pisau gara-gara salah ucap.

“Karena salah ucap, pisau itu diancamkan ke leher saya dan dia bilang, Pak Lurah kalau campur tangan, biarpun saudara tak bunuh kamu,” kata Mulyono, Selasa (16/2/2021)

Mendapat ancaman itu, Mulyono sempat keder, namun ia berusaha tenang. Hingga akhirnya pelaku bisa luluh dan melepaskan ancaman.

Tak hanya itu, ancaman serupa juga terjadi di lain waktu, sebilah celurit dikalungkan ke leher Mulyono saat mencoba meredam konflik yang melibatkan Fera.

“Sabitnya diletakkan di leher saya, ya saya diam saja,” ujar Mulyono.

Sementara itu disinggung terkait perangai Fera, Mulyono mengatakan Fera memiliki kecenderungan memberi ancaman orang di sekitarnya di saat marah atau lelah.

BACA JUGA :  Komisi IV DPRD Samarinda Angkat Bicara Terkait Maraknya Anjal dan Gepeng di Kota Samarinda

“Kalau perkaranya sebenarnya kecil, yaitu perselisihan keluarga dan ia merasa dikucilkan. Nah kalau yang kemarin (hingga terjadi pembunuhan) pemicunya adalah makanan,” imbuhnya.

Saat itu Fera dan keluarganya hendak makan sahur, namun saat menyantap sayur Fera merasa keasinan, sehingga marah dan menuding ibunya mau meracuni.

“Saya sempat ke rumah dan mencicipi, mana sayur yang katanya diracuni, ternyata tidak. Kemudian dia bilang itu sudah diganti,” Kata Mulyono.

Fera pun sempat beberapa kali melontarkan ancaman akan melakukan pembunuhan terhadap ayahnya. Pelaku kemudian mondar-mandir di depan rumah sambil membawa celurit, pisau dan palu. Tak berselang lama saat Wahib melintas di depan langsung dipukul dan dikejar, kemudian dibacok dengan sabit.

Akibat kejadian itu Wahib langsung roboh bersimbah darah, namun pelaku terus menganiaya ayahnya dengan memukul menggunakan kayu.

Salah seorang warga sempat mencoba melerai, namun justru dipukul pelaku. Akhirnya warga tersebut memilih kabur menyelamatkan diri.( Tim redaksi Kabarborneo) 

 

Artikel ini telah tayang di Detik.news dengan judul Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung Pernah Todongkan Pisau dan Celurit ke Kades

Related Articles

Back to top button