Pemerintah Kota Samarinda Bersiap Pindahkan TPA Bukit Pinang
KABARBORNEO.ID, SAMARINDA – Pemkot Samarinda kembali membahasan rencana pemindahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bukit Pinang, Selasa (25/1/2022).
Dari hasil rapat bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, TPA Bukit Pinang nantinya akan dipindahkan sementara ke lokasi TPA Sambutan.
Andi Harun menyampaikan, pemindahan TPA Bukit Pinang hanya membutuhkan koordinasi secara intens dengan OPD terkait.
“Dalam waktu dekat kita selesaikan. Tidak terlalu prinsip, hanya butuh koordinasi saja,” ucap Andi Harun saat diwawancara setelah rapat di Balaikota Samarinda.
Koordinasi yang dimaksud yakni terkait persiapan TPA Sambutan sebagai tempat sementara pemindahan TPA Bukit Pinang.
Dilokasi TPA Sambutan, terang Andi Harun masih membutuhkan perbaikan akses jalan. Sebab jika tidak dilakukan perbaikan terlebih dahulu maka akan menggangu mobilisasi unit kendaraan pengangkut sampah yang beroperasi.
“TPA Sambutan sudah ada tapi transportasi agak terganggu dan juga penerangan jalan masuk truk atau unit transportasi sampah kita di Sambutan,” sambungnya.
Selain itu, masih terdapat permasalahan lahan yang terjadi dalam proses pemindahan akan tetapi Andi Harun menegaskan akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Ada permasalahan lahan sedikit. Mungkin dalam minggu-minggu ini akan segera saya tindak lanjuti,” tegasnya.
Selain TPA Sambutan sebagai opsi sementara pemindahan TPA Bukit Pinang, Pemkot Samarinda juga mempersiapkan opsi jangka panjang untuk lokasi TPA Abadi yang rencananya akan dibangun di kawasan Batu Cermin Samarinda Utara.
“Ya TPA Abadi kita masih cari lahan dan butuh kajian terhadap lahan. Opsi-opsi lahannya di mana kita lihat nanti. Opsi lain terhadap lahan yang kemungkinan akan menjadi TPA Abadi,” tambahnya.
Kendati akan dipindah, Andi Harun mengatakan, bahwa TPA Bukit Pinang masih akan dioperasikan hingga beberapa TPA pengganti rampung dibangun.
“TPA Bukit pinang masih bisa digunakan cuma kita menghindari beban yang lebih berat. Makanya kita mengurangi karena pada akhirnya pasti akan ditutup,” tutupnya. (Tim Redaksi KabarBorneo.ID)