Gelar Konsultasi Publik RPJMD, Andi Harun : Saya Harap Elemen Masyarakat Beri Masukan Yang Konstruktif
KABARBORNEO.ID, SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda, menggelar konsultasi publik penyempurnaan rancangan awal rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Kota Samarinda tahun 2021-2026 (24/05/2021).
Agenda konsultasi publik menghadirkan beberapa narasumber antara lain Supriyadi dari Bappenas, H.M Aswin Kepala Bappeda Kaltim dan Irwan Gani Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unmul.
Konsultasi publik ini dimaksudkan untuk menjaring aspirasi dari elemen-elemen masyarakat, LSM, perguruan tinggi dan pemerintah kota.
“Kami berharap masukan-masukan yang konstruktif dan kreatif dari elemen masyarakat, LSM, perguruan tinggi dan pemerintah untuk Samarinda yang lebih baik kedepannya”, harap Andi Harun.
Andi Harun menegaskan, bahwa ada 10 program unggulan yang akan menunjang visi-misinya sebagai Wali Kota Samarinda beserta wakilnya Rusmadi sudah pasti akan masuk kedalam RPJMD Kota Samarinda tersebut.
10 program tersebut yakni, program pemberdayaan RT dengan alokasi anggaran Rp 100 juta sampai Rp 300 juta per tahun, Program pengendalian banjir dan pembangunan sistem drainase modern, Program satu kartu untuk semua layanan, Program Smart City, Program panggilan dokter dalam keadaan darurat untuk lansia dan balita, Bantuan peralatan sarana dan pra sarana menunjang pendidikan gratis 12 tahun, Program pengembangan badan usaha milik RT berbasis kelurahan, Program pengembangan ruang terbuka hijau (RTH), Dan penciptaan 10.000 wira usaha baru dalam bentuk start up.
“Visi-misi yang kami rumuskan tentu sudah melalui pemikiran, renungan, serta proses diskusi dengan beberapa pihak yang memiliki kepedulian dan komitmen yang tinggi untuk kemajuan kota Samarinda”, tegas Andi Harun.
Saat ditemui usai agenda, dosen FEB UNMUL, Irwan Gani sebagai narasumber menerangkan RPJMD yang sedang dibahas telah mengakomodir sepuluh program unggulan mendukung Samarinda sebagai pusat peradaban.
“RPJMD yang sudah ada ini mengakomodir itu Samarinda sebagai pusat peradaban, pusat pemerintahan yang akan menjadi penyangga IKN. Selebihnya lagi akan jadi pusat perekonomian dan pusat perdagangan”, terang Irwan Gani (Redaksi Kabarborneo).