Ekonomi

BUMN Karya Kritis Keuangan Begini Komentar Dahlan Iskan

KABARBORNEO.ID – Mantan menteri BUMN Dahlan Iskan menyoroti kondisi keuangan BUMN karya yang dalam keadaan sulit. Hal itu terlihat dari kinerja keuangan mereka di 2020.

“Sudah agak lama para pengamat ekonomi memprediksi: BUMN kelompok infrastruktur tinggal tunggu waktu, sulit atau sulit sekali,” terang Dahlan dalam laman pribadinya DI’s Way, dikutip Senin (5/4).

Menurut Dahlan, pembangunan infrastruktur beberapa tahun terakhir, seperti jalan tol, membuat perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kesulitan pendanaan.

“Ketika bencana tahap 1 datang, harapan tinggal pada obligasi, medium term notes (MTM) dan sejenisnya. Tapi pemilik obligasi pun tahu mana perusahaan yang masih bisa cari pinjaman bank dan mana yang sudah mentok,” imbuhnya.

Bahkan, jika menggunakan opsi rights issue di pasar modal, BUMN tetap punya batasan menjual saham ke publik, yaitu 50 persen saja.

“Perkiraan saya, merosotnya kinerja keuangan mereka sebagian besar akibat kemakan bunga tinggi,” ujarnya.

Dahlan khawatir para direksi dan komisaris perusahaan tersebut justru tak merasa khawatir dengan keuangan perusahaan mereka. Sebab, berbeda dengan swasta, perusahaan tersebut bukan milik mereka melainkan milik negara.

Di samping itu, masih ada jalan keluar bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Waskita misalnya dapat menjual jalan tol. “Tapi siapa yang mau beli dalam kondisi sulit begini,” tanyanya.

BACA JUGA :  Pegadaian Permudah Masyarakat untuk Berbagi Hadiah Perhiasan Emas

Berikut catatan dari laporan keuangan para BUMN Karya:

1. Waskita Karya

Pendapatan: Turun 48%, Rp 31,39 triliun (2019) vs Rp 16,19 triliun (2020)
Laba: Untung Rp 938,14 miliar (2019) vs rugi Rp 7,38 triliun
Liabilitas: Rp 93,47 triliun (2019) vs Rp 89,01 triliun (2020)
Aset: Rp 122,59 triliun (2019) vs Rp 105 triliun (2020)

2. Wijaya Karya

Pendapatan: Turun 39%, Rp 27,21 triliun (2019) vs Rp 16,54 triliun (2020)
Laba: Turun 91,87%, Rp 2,28 triliun (2019) vs Rp 185,76 miliar (2020)
Liabilitas: Rp 42,89 triliun (2019) vs Rp 51,45 triliun (2020)
Aset: Rp 62,11 triliun (2019) vs Rp 68,11 triliun (2020)

3. PTPP

Pendapatan: Turun 32%, Rp 23,57 triliun (2019) vs Rp 15,83 triliun (2020)
Laba: Turun 84%, Rp 819,49 miliar (2019) vs Rp 128,7 miliar (2020)
Liabilitas: Rp 41,12 triliun (2019) vs Rp 39,46 triliun (2020)
Aset: Rp 56,13 triliun (2019) vs Rp 53,47 tiliun (2020)

Artikel ini telah tayang di cnnIndonesia.com dengan judul ” Dahlan Iskan Soroti Keuangan BUMN Karya “

Related Articles

Back to top button