Ragam

Soal Penggunaan Alat GeNose di Kota Balikpapan masih jadi Pertimbangan

KABARBORNEO.ID, Balikpapan – Terkait Penemuan Alat GeNose yang digunakan mendeteksi Covid19 Masih Jadi Pertimbangan untuk digunakan di Kota Balikapapan

Dalam hal ini Tim Satgas Covid-19 Kota Balikpapan Menyampikan bahwa alat GeNose buatan Universitas Gajah Mada (UGM) ini dinilai sangat sensitif terhadap bau, menjadi membingungkan pendeteksian dan dikhawatirkan hasilnya nanti tidak akurat.

“GeNose katanya sangat sensitif, bau rokok saja dia positif, bau durian dia positif,” Kata Andi Sri Juliarty Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Kota Balikpapan.

Untuk Sementara ini alat deteksi Covid-19 di Kota Balikpapan masih menggunakan alat swab PCR yang dimana tingkat akurasinya tinggi atau rapid antigen yang akurasinya mendekatasi swab PCR.

BACA JUGA :  Bentrok Massa di Acara HMI Polman Sulbar, Formatur BPL HMI Cabang Samarinda, Yusuf: Proses Kaderisasi Terhambat

“Untuk digunakan di fasilitas kesehatan sebagai sarana diagnosa, kami lebih memilih tetap mengacu kepada pedoman Kementerian Kesehatan menggunakan rapid antigen dan swab PCR,” Ujarnya.

Terkait penggunanaan GeNose Kedepan, pihaknya masih menunggu pedoman dari Kementerian Kesehatan, untuk saat ini pihaknya belum mendapatkan pendoman untuk penggunaan alat tersebut.
Tapi tidak menutup kemungkinan jika nantinya alat GeNose menjadi bahan pertimbangan skrining di tempat umum.

“Mungkin saja jika dijadikan skrining di tempat-tempat umum, tergantung bagaimana kebijakan Bapak Wali Kota nantinya,” Pungkasnya. ( KabarBorneo / ASA )

Related Articles

Back to top button