Peristiwa

Pengamat Politik Nilai Konflik Internal PDI-P untuk Dongkrak Popularitas Puan

KABARBORNEO.ID, – Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, Menilai Konflik di Internal PDI-P, terkait dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani merupakan salah satu strategi menaikakan popularitas.

Namun, terkait elektabilitas Puan, lanjut Pangi, belum tentu mengalami kenaikan karena adanya konflik tersebut.

“Jika untuk menaikkan popularitas mungkin iya, sebab ketika masuk ke radar isu dan wacana publik yang kemudian selalu dibicarakan, diperbincangkan, masuk ke sentral isu, maka sepanjang itu ada potensi menunggang popularitas untuk Puan. Cuma elektabilitas belum tentu juga,” kata Pangi padaKompas.com, Senin (7/6/2021).

Dia juga menyebut bahwa nantinya yang akan dipilih PDI-P untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 adalah tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi.

“Tetap dalam politik dewa penentunya adalah elektoral. Megawati nantinya akan ditaklukan oleh realitas racikan elektoral, elektabilitas yang leading maka itu yang bakal diusung PDI-P,” ujar dia.

BACA JUGA :  Wali Kota Samarinda Berharap MPP Dapat Permudah Urusan Masyarakat

Pangi memberi contoh pada Pilpres 2014 yang lalu. Pada Saat itu, sebagai Ketua Umum PDI-P, Mega punya peluang sebagai calon presiden (capres).

Tapi, karena elektabilitas Joko Widodo lebih tinggi, ia memberikan peluang itu ke mantan Wali Kota Solo itu.

disisi lain, Pangi juga melihat bahwa konflik internal PDI-P dilakukan untuk membangun konsolidasi partai jelang tahun politik.

“Sebenarnya ribut sekarang agar PDI-P bisa segera memperbaiki yang masih kurang solid, setelah ini PDI-P makin solid,” Pungkasnya

Diketahui, Konflik di tubuh PDI-P mencuat pasca Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diketahui tak diundang dalam perayaan hari ulang tahun PDI-P yang dilaksanakan di Semarang, Jawa Tengah, 22 April 2021. (ASA)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Soal Konflik di Internal PDI-P, Pengamat : Untuk Naikkan Popularitas Puan”

Related Articles

Back to top button